Hutang Jangka Pendek
makalah ini dibuat untuk tugas
mata kuliah Pengantar Akuntansi 2
Dosen:
Benny Dhevyanto,SE,MM
Disusun
oleh kelompok 8:
Ferry
Yudatama S 114020098
Mathew
Aditya 114020088
Suherlan 114020094
Salman
Moala O 114020086
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Swadaya Gunung Jati Cirebon
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Utang perusahaan sangatlah penting untuk diketahui jumlahnya
karena menyangkut kewajiban - kewajiban Yang harus dipenuhi oleh
perusahaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu perlu mengetahui bagaimana
karakteristik dari masing – masing utang perusahaan tersebut.
1.2
Rumusan
Masalah
Makalah
ini disusun agar kita dapat mengetahui :
Ada berapa jenis utang
perusahaan yang ada ?
Apa saja yang termasuk utang
jangka pendek ?
Apa saja karakteristik dari
utang jangka pendek itu sendiri ?
1.3
Maksud
dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusun makalah “UTANG JANGKA PENDEK” ini
adalah untuk memberikan tambahan sumber referensi agar para mahasiswa benar –
benar paham mengerti materi utang jangka pendek baik itu jenis, karakteristik
dan lain – lain dari utang jangka pendek itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Utang
dalam akuntansi dapat didefinisikan sebagai “Pengorbanan
manfaat ekonomi di masa yang akan datang yang mungkin terjadi akibat kewajiban
suatu badan usaha pada masa kini untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa
pada badan usaha lain di masa yang akan datang sebagai akibat transaksi atau
kejadian di masa lalu”.(FASB, Conccepts no 3 Op,cit hal 3090).
Utang –
utang yang merupakan kewajiban suatu perusahaan dikelompokkan menjadi dua
kelompok yaitu:
Ø utang jangka pendek
Ø utang jangka panjang
Pengelompokkan
utang didasarkan pada jangka waktu pembayaran utang. Namun siklus usaha
perusahaan berbeda-beda, batasan yang digunakan kurang memenuhi oleh karena itu
batasan yang digunakan berubah menjadi:
“Suatu kewajiban akan dikelompokkan
sebagai utang jangka pendek apabila pelunasannya akan dilakukan dengan
menggunakan sumber-sumber aktiva lancar atau dengan menimbulkan utang jangka
pendek yang baru”.
Jadi utang jangka pendek adalah kewajiban yang harus
dilunasi dengan menggunakan sumber – sumber aktiva lancar dalam waktu
satu tahun sebagai akibat dari peristiwa masa lalu.
2.2
Macam
– macam Utang Jangka Pendek
Utang jangka pendekdapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Utang jangka pendek
yang sudah pasti.
Utang jangka pendek dikatakan sudah pasti bila memenuhi dua syarat:
1. Kewajiban untuk
membayar sudah pasti, artinya sudah terjadi transaksi yang menimbulkan
kewajiban membayar.
2.
Jumlah yang
harus dibayar sudah pasti.
Jenis –
jenis utang yang termasuk dalam utang jangka pendek yang sudah pasti:
Ø Utang Dagang dan Utang Wesel.
Utang dagang yaitu utang yang timbul dari pembelian barang –
barang dagangan atau jasa. Utang wesel yaitu utang – utang yang memakai bukti –
bukti tertulis berupa kesanggupan untuk membayar pada tanggal tertentu.
Dalam menentukan jumlah utang jangka pendek perlu
diperhitungkan utang atas barang – barang yang dibeli yang masih dalam
perjalanan. Pencatatan utang atas pembelian barang yang masih dalam perjalanan
harus mempertimbangkan syarat pengirimannya. Contoh:
1)
Pada
tanggal 21 Juni 2006 PD Nusa Lestari membeli barang dagangan pada PD Rinjani
seharga Rp. 8.200.000,00 faktur no 411 syarat pembayaran 2/10,n/30. Transaksi
ini akan dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
2006
Juni 21
|
Pembelian
|
Rp.
8.200.000,00
|
|||
Utang dagang
|
Rp.
8.200.000,00
|
||||
2)
Pada
tanggal 1 Juli 2006, Ny Anita memberikan wesel sebesar Rp. 1.000.000,00 kepada
PT Sekawan. Jangka waktu wesel 2 bulan, tidak berbunga. Wesel ini oleh Ny Anita
dimaksudkan untuk memperpanjang utangnya pada PT Sekawan. Jurnal yang dibuat:
2006
|
Juli
|
1
|
Utang
dagang
|
Rp.
1.000.000,00
|
|
Utang wesel
|
Rp.
1.000.000,00
|
Ø Utang Jangka panjang yang jatuh
tempo dalam periode itu.
Seluruh atau sebagian dari utang obligasi dan utang-utang
jangka panjang lainnya yang akan dilunasi dengan menggunakan sumber – sumber
aktiva lancar kurang dari satu tahun dilaporkan sebagai utang jangka pendek.
Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam periode
tersebut tetap diakui sebagai utang jangka panjang apabila akan dilunasi dengan
dana pelunasan atau dari uang penjualan obligasi baru atau akan ditukar dengan saham. Contoh:
Obligasi
yang jatuh tempo pada tanggal 1 November 2010 sebesar Rp. 2.000.000,00 tidak
dilakukan pelunasan.
Maka pada saat jatuh tempo rekening utang obligasi ditutup
dan dipindahkan pada rekening obligasi yang sudah jatuh tempo dan dilaporkan
pada kelompok utang lancar. Maka utang yang dibuat adalah:
2010
Nov 1
|
Utang obligasi
|
Rp. 2.000.000,00
|
|||
Obligasi yang sudah jatuh tempo
|
Rp. 2.000.000,00
|
||||
Ø Utang Dividen
Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham PT yang
sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya. Utang dividen
yang termasuk dalam utang jangka pendek adalah:
1. Dividen yang
dibagikan dalam bentuk kas atau aktiva (jika belum dibayar) yang segera akan
dilunasi
2. Utang dividen
skrip yang segera akan dilunasi
Dividen untuk saham prioritas, walaupun jumlahnya sudah
pasti, tetapi sebelum tanggal pengumuman belum merupakan utang.Dividen yang
dibagi dalm bentuk saham merupakan elemen modal
Contoh:
PT Nusa Lestari pada tanggal 22 Desember 2007 mengumumkan
pembagian dividen sebesar Rp. 1.000,00 untuk setiap lembar saham biasa dan akan
dibayar tanggak 26 Januari 2008. Saham biasa yang beredar sebanyak 2500 lembar.
Tanggal pengumuman (22 Des 2007)
Besar laba tidak dibagi 2500 lembar @ Rp. 1.000,00 = Rp. 2.500.000,00
Jurnal:
2007 Des 22
|
Laba tidak dibagi
|
Rp. 2.500.000,00
|
||
Utang Deviden
|
Rp. 2.500.000,00
|
|||
Ø Uang muka dan jaminan yang dapat
diminta kembali
Uang muka yang merupakan utang jangka pendek adalah
pembayaran dimuka atas penjualan barang sebelum barang- barang tersebut di
serahkan pada pembeli. Jaminan yang diminta dari langganan merupakan utang
jangka pendek jika jaminan itu dapat ditarik kembali sewaktu – waktu. Tetapi
jika jaminan disimpan dalam jangka waktu lama maka termasuk utang jangka
panjang.
Contoh:
Pada tanggal 26 Desember 2006 PT Nusa Lestari menerima uang
sebesar Rp. 2.250.000,00 dari seorang langganan untuk uang muka pesanan yang
akan dikirimkan tahun berikutnya.
Maka jurnal yang dibuat adalah:
2006
Des 26
|
Kas
|
Rp.
2.250.000,00
|
|||
Uang
muka penjualan
|
Rp.
2.250.000,00
|
||||
Ø Dana yang dikumpulkan untuk pihak
ketiga
Terkadang perusahaan menjadi pihak yang mengumpulkan uang
dari langganan/pegawai yang nantinya diserahkan kepada pihak lain. Pengumpulan
dana ini dapat dilakukan dengan cara pemotongan upah pegawai atau membebani
pembeli dengan jumlah tertentu.
Contoh:
1.
Setiap
membayargaji pegawai dipotong 158% untuk pajak penghasilan pegawai yang
nantinya disetor ke kas Negara. Apabila gaji pegawai bulan November 2006
sebesar Rp. 1.500.000,00 maka PPh akan dihitung sebagai berikut:
PPh 15% x Rp. 1.500.000,00 = Rp. 225.000,00
Jurnal:
Gaji
dan Upah
|
Rp.
1.500.000,00
|
|
Utang PPh
|
Rp.
225.000,00
|
|
Kas
|
Rp.
1.275.000,00
|
Pada saat menyetorkan utang PPh tersebut ke kas negara,
dibuat jurnal sebagai berikut:
Utang
PPh
|
Rp.
225.000,00
|
|
Kas
|
Rp.
225.000,00
|
2.
Penjualan
PT Nusa Lestari bulan Agustus 2006 sebesar Rp. 33.000.000,00 termasuk PPN 10%.
Perhitungan:
PPN : 10/110 x Rp. 33.000.000,00 = Rp. 3.000.000,00
Jurnal:
Kas
|
Rp.
33.000.000,00
|
|
Penjualan
|
Rp.
30.000.000,00
|
|
Utang PPN
|
Rp.
3.000.000,00
|
Pada saat menyetorkan utang PPN tersebut ke kas negara,
dibuat jurnal sebagai berikut:
Utang
PPN
|
Rp.
3.000.000,00
|
|
Kas
|
Rp.
3.000.000,00
|
Ø Utang Biaya ( Biaya yang masih harus
dibayar )
Merupakan utang yang timbul dari pengakuan akuntansi
terhadap biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dibayar, seperti utang
yang timbul dari gaji dan upah, bonus, dan biaya sewa.
v Utang Bonus
Bonus yang diberikan kepada karyawan dapat dihitung
berdasarkan:
1. Penjualan atau
laba, dapat dengan cara:
a. bonus dihitung
dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh
b. bonus dihitung
dari laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi bonus
c. bonus dihitung
dari laba sesudah dikurangi bonus dan PPh.
2.
Perjanjian, misalnya kelebihan
penjualan di atas jumlah tertentu.
Contoh:
PT Nusa Lestari memberikan bonus untuk manager pemasaran
sebesar 5% dari laba. Tahun 2006 perusahaan memperoleh laba sebesar Rp.
2.000.000,00 dan PPh 15%.
Misal: Bonus = B
Pajak = P
Ø Bonus dihitung dari laba sebelum
dikurangi bonus dan PPh.
B
|
=
|
5%x
Rp. 2.000.000,00
|
B
|
=
|
Rp.
100.000,00
|
PPh
|
=
|
15%
x (Rp. 2.000.000,00 – Rp. 100.000,00)
|
PPh
|
=
|
Rp.
285.000,00
|
Ø Bonus dihitung dari laba sesudah
dikurangi PPh sebelum dikurangi bonus.
B
|
=
|
0,05
(Rp. 2.000.000,00 – P)
|
P
|
=
|
0,15
(Rp. 2.000.000,00 – B)
|
Perhitung:
B
|
=
|
0,05
(Rp. 2.000.000,00 – 0,15 (Rp. 2.000.000,00 – B )
|
B
|
=
|
0,05
(Rp. 2.000.000,00 – Rp. 300.000,00 + 0,15B)
|
B
|
=
|
Rp.
100.000,00 – Rp. 15.000,00 + 0,0075B
|
B
– 0,0075B
|
=
|
Rp.
85.000,00
|
0,9925B
|
=
|
Rp.
85.000,00
|
B
|
=
|
Rp.
85.642,32
|
P
|
=
|
0,15
(Rp. 2.000.000,00 – Rp. 85.642,32)
|
P
|
=
|
0,15
x Rp. 1.914.357,68
|
P
|
=
|
Rp.
287.153,65
|
Ø Bonus dihitung dari laba sesudah
dikurangi bonus dan PPh
B
|
=
|
0,05
(Rp. 2.000.000,00 – B – P)
|
P
|
=
|
0,15
(Rp. 2.000.000,00 – B)
|
Perhitungan:
B
|
=`
|
0,05(Rp.
2.000.000,00 – B – 0,15(Rp. 2.000.000,00 – B)
|
||
B
|
=
|
0,05
(Rp. 2.000.000,00 – B – Rp. 300.000,00 + 0,15B
|
||
B
|
=
|
Rp.
100.000,00 – 0,05B – Rp. 15.000 + 0,0075B
|
||
B+0,05B–0,0075B
|
=
|
Rp.
85.000,00
|
||
1,0425B
|
=
|
Rp.
85.000,00
|
||
B
|
=
|
Rp.
81.534,77
|
||
P
|
=
|
0,15
(Rp. 2.000.000,00 – Rp. 81.534,77)
|
P
|
=
|
0,15
x Rp. 1.918.465,23
|
P
|
=
|
Rp.
287.769,78
|
Jurnal yang dibuat bila digunakan perhitungan Bonus dihitung
dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh.
Bonus
pegawai
|
Rp.
100.000,00
|
|
Utang Bonus
|
Rp.
100.000,00
|
v Utang Gaji dan Upah
Perhitungan jumlah yang masih akan dibayar untuk gaji dan
upah, bunga, sewa, dan lainnya berdasarkan waktu terjadinya biaya
tersebut.
Contoh:
Gaji pegawai dibayar setiap yanggal 2 bulan berikutnya. Gaji
dan upah pegawai bulan Desember 2006 sebesar Rp. 1.500.000,00. Maka pada
tanggal 31 Desember dilakukan penyesuaian sebagai berikut:
2006
Des 31
|
Gaji
dan Upah
|
Rp.
1.500.000,00
|
||
Utang gaji dan upah
|
Rp.
1.500.000,00
|
|||
Ø Pendapatan yang diterima di muka.
Merupakan jumlah yang diterima dari pembeli untuk barang dan
jasa yang akan diserahkan dalam periode yang akan datang.
Contoh:
Pada tanggal 5 Maret 2006 salon Beauty menerima pembayaran
sebesar Rp. 500.000,00 untuk pekerjaan yang akan dikerjakan tanggal 12 Maret
2006.
Jurnal yang dibuat:
2006
Maret 5
|
Kas
|
Rp.
500.000,00
|
||
Pendapatan
diterima di muka
|
Rp.
500.000,00
|
|||
Penerimaan ini merupakan pendapatan diterima di muka hingga
pekerjaan atas pembayaran dikerjakan.
a.
Taksiran
Utang
Biasanya jumlah kewajiban dari utang sudah dapat ditentukan
dari kontrak atau dari perhitungan dengan dasar tarif tertentu. Terkadang
jumlah kewajiban belum jelas tetapi sudah jelas harus dibayar, maka pada
tanggal neraca dilakukan perhitungan jumlah kewajiban dengan cara
taksiran.Taksiran utang dapat dikelompokkan sebagai utang jangka pendek atau
utang jangka panjang, tergantung saat pelunasannya.
Jenis taksiran utang jangka pendek yang Nampak dalam neraca
adalah :
Ø Taksiran utang pajak penghasilan
Pada akhir periode, perlu dilakukan taksiran pajak
penghasilan dari laba yang diperoleh. Pajak penghasilan akan menjadi beban
tahun yang bersangkutan. Besar pajak ditaksir dengan cara mengalikan tarif
pajak yang berlaku dengan jumlah laba.
Contoh :
Pada akhir bulan Desember 2006, taksiran pajak penghasilan
sebesar Rp. 3.200.000,00.
Jurnal yang dibuat:
2006
|
Des
|
31
|
PPh
|
Rp. 3.200.000,00
|
|||
Utang PPh
|
Rp.
3.200.000,00
|
||||||
Ø Taksiran utang Hadiah yang beredar.
Hadiah atas pembelian barang tertentu merupakan biaya
untuk periode di mana penjualan barang tersebut terjadi.
¨ Bila hadiah
tersebut habis waktunya pada akhir periode, makatidak perlu membuat
jurnal penyesuaian
¨ Bila jangka
waktu pengambilan hadiah melampaui suatu periode akuntansi, maka pada
akhir tahun dibuat jurnal penyesuaian:
Biaya
Hadiah Penjualan
|
Rp. xxx
|
|
Utang Hadiah yang Beredar
|
Rp. xxx
|
Jumlah utang hadiah yang beredar dihitung dengan cara taksiran
dari jumlah penjualan
Ø Taksiran utang garansi
Jika barang terjual disertai garansi untuk perbaikan,
maka pada akhir periode dihitung taksiran jumlah biaya yang akan terjadi dan
dicatat.
Contoh:
PT Nusa Lestari adalah perusahaan yang menghasilkan mesin
cuci. Garansi untuk setiap mesin cuci sebesar Rp. 40.000,00. Harga jual setiap
set mesin cuci sebesar Rp. 1.200.000,00. Penjualan selama tahun 2006 adalah
sebanyak 1000 set mesin cuci. Selama tahun 2007 biaya perbaikan sesungguhnya
untuk mesin cuci yang masih dalam masa garansi sebesar Rp. 16.500.000,00
terdiri dari suku cadang Rp. 15.000.000,00 dan tenaga kerja Rp. 1.500.000,00.
Jurnal yang dibuay adalah sebagai berikut:
Januari – Desember 2006
Penjualan 1000 set @ Rp. 1.200.000,00
Jurnal:
Piutang
|
Rp. 1.200.000.000,00
|
||||
Penjualan
|
Rp. 1.200.000.000,00
|
||||
31 Desember 2006
Taksiran biaya garansi 1000 x Rp. 40.000,00 = Rp.
40.000.000,00
Jurnal;
Biaya Garansi
|
Rp. 40.000.000,00
|
|||
Taksiran utang garansi
|
Rp. 40.000.000,00
|
|||
Selama tahun 2007
Biaya perbaikan sesungguhnya sebesar Rp. 16.500.000,00
terdiri dari suku cadang Rp. 15.000.000,00 dan tenaga kerja Rp. 1.500.000,00.
Jurnal:
Taksiran utang garansi
|
Rp. 16.500.000,00
|
|||
Kas
|
Rp. 1.500.000,00
|
|||
Suku cadang
|
Rp. 15.000.000,00
|
|||
Ø Taksiran utang Pensiun
Biaya pensiun yang dibayarkan selama masa hidup karyawan
akan dibebankan sebagai biaya ke periode di mana karyawan tersebut bekerja. Jumlah
pensiun yang dibayarkan ditaksir berdasarkan jumlah karyawan, umur, dan
jangka waktu pembayaran pensiun kemudian dibagi dengan taksiran jangka waktu
bekerja karyawan tersebut. Setiap periode jumlah taksiran tersebut
dicatat:
Biaya Gaji dan Upah
|
xxx
|
||
Utang
Pensiun
|
xxx
|
||
atau
Biaya Produksi Tidak Langsung
|
xxx
|
||
Utang
Pensiun
|
xxx
|
||
Pada saat pembayaran pensiun, dicatat sebagai berikut:
Utang Pensiun
|
xxx
|
||
Kas
|
xxx
|
||
Ø Utang – utang bersyarat
Merupakan utang-utang yang sampai pada tanggal neraca masih
belum pasti apakah akan menjadi kewajiban atau tidak
¨ Jika kewajiban membayar utang pasti
timbul (walau jumlah belum pasti), maka utang ini termasuk taksiran utang
¨ Jika kewajiban membayar utang belum
pasti (jumlah sudah pasti atau belum pasti), maka utang ini termasuk utang-utang
bersyarat
Perbedaan antara taksiran utang dan utang-utang bersyarat
adalah kepastian timbulnya kewajiban membayar
Yang termasuk utang-utang bersyarat adalah
1. Piutang wesel
didiskontokan dan piutang dijaminkan
2.
Endorsemen
bersyarat atas wesel-wesel
3.
Sengketa
hukum
4. Tambahan pajak
yang belum jelas kepastiannya
5.
Jaminan
terhadap utang anak perusahaan
6. Garansi
terhadap penurunan harga barang-barang yang dijual
Utang bersyarat dalam neraca bisa ditunjukkan dengan
catatan kaki atau dilaporkan dalam judul tersendiri, tetapi tidak ikut
dijumlahkan dengan utang – utang yang lain.
BAB III
SIMPULAN
Utang lancar atau utang jangka pendek adalah utang- utang
yang pelunasannya akan memerlukan penggunaan sumber – sumber yang bigolongkan
dalaam aktiva lancar atau dengan menimbulkan suatu utang baru. Yang termasuk
kelompok utang lancar adalah :
Ø
Utang dagang
Ø
Utang wesel
Ø
Taksiran utang
pajak
Ø
Utang biaya
Ø
Utang – utang
lain yang akan dibayar dalam waktu 12 bulan
Dalam kelompok ini hanya dimasukan utang – utang, yaang
pelunasannya akan digunakan sumber – sumber dari aktiva lancar.
HUTANG
JANGKA PENDEK
PENGERTIAN HUTANG
Menurut FASB, hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang yang mungkin timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat ransaksi masa lalu. Menurut IAI, kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi ( Ghozali dan Chairiri, 2007).
Menurut Munawir (2004) hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor.
Hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Dalam pengambilan keputusan akan penggunaan hutang ini harus mempertimbangkan besarnya biaya tetap yang muncul dari hutang berupa bunga yang akan menyebabkan semakin meningkatnya leverage keuangan dan semakin tidak pastinya tingkat pengembalian bagi para pemegang saham biasa.
HUTANG JANGKA PENDEK
Hutang jangka pendek adalah hutang perusahaan kepada pihak ketiga yang harus dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun.
HUTANG JANGKA PENDEK YANG SUDAH PASTI
Utang jangka pendek dikatakan sudah pasti bila memenuhi dua syarat:
1. Kewajiban untuk membayar sudah pasti, artinya sudah terjadi transaksi yang menimbulkan kewajiban membayar
2. Jumlah yang harus dibayar sudah pasti.
Yang termasuk utang jangka pendek adalah
a. Utang dagang dan utang wesel
b. Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam periode itu
c. Utang dividen
d. Uang muka dan jaminan yang dapat diminta kembali
e. Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga
f. Utang biaya
g. Utang bonus
h. Utang gaji dan upah
i. Pendapatan yang diterima dimuka
a. Utang Dagang & Utang Wesel
• Timbul dari pembelian barang atau jasa dan dari pinjaman jangka pendek
• Pencatatan utang memperhitungkan barang yang dibeli yang masih dalam perjalanan dengan mempertimbangkan syarat pengirimannya
b. Utang Jangka Panjang yang sudah jatuh tempo dalam periode itu
Seluruh atau bagian dari utang obligasi dan utang-utang jangka panjang lainnya yang akan dilunasi kurang dari satu tahun dilaporkan sebagai utang jangka pendek. Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam periode tersebut tetap diakui sebagai utang jangka panjang apabila:
1. akan dilunasi dengan dana pelunasan atau dari uang penjualan obligasi baru; atau
2. akan ditukar dengan saham
c. Utang Deviden
Utang dividen yang termasuk dalam utang jangka pendek adalah:
1. Dividen yang dibagikan dalam bentuk kas atau aktiva (jika belum dibayar) yang segera akan dilunasi
2. Utang dividen skrip yang segera akan dilunasi
• Dividen untuk saham prioritas, walaupun jumlahnya sudah pasti, tetapi sebelum tanggal pengumuman belum merupakan utang
• Dividen yang dibagi dalm bentuk saham merupakan elemen modal
d. Uang muka & jaminan yang dapat diminta kembali
Termasuk utang jangka pendek adalah:
1. pembayaran dimuka dari pembeli yang sebelum barang-barang tersebut diserahkan kepada pembeli
2. Jaminan dari pelanggan dan dapat ditarik kembali sewaktu-waktu
Jika jaminan itu akan disimpan dalam perusahaan untuk jangka waktu yang lama, maka termasuk kelompok utang jangka panjang.
e. Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga
Terkadang perusahaan menjadi pihak yang mengumpulkan uang dari langganan/pegawai yang nantinya diserahkan kepada pihak lain. Pengumpulan dana ini dapat dilakukan dengan cara pemotongan upah pegawai atau membebani pembeli dengan jumlah tertentu.
f. Utang Biaya (Biaya yang masih harus dibayar)
Merupakan utang yang timbul dari pengakuan akuntansi terhadap biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dibayar, seperti utang yang timbul dari gaji dan upah, bonus, dan biaya sewa.
g. Utang Bonus
Bonus yang diberikan kepada karyawan dapat dihitung berdasarkan:
1. Penjualan atau laba, dapat dengan cara:
a. bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh
b. bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi bonus
c. bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan PPh.
2. Perjanjian, misalnya kelebihan penjualan di atas jumlah tertentu.
h. Utang Gaji & Upah
Perhitungan jumlah yang masih akan dibayar untuk gaji dan upah, bunga, sewa, dan lainnya berdasarkan waktu terjadinya biaya tersebut.
TAKSIRAN UTANG
Biasanya jumlah kewajiban dari utang sudah dapat ditentukan dari kontrak atau dari perhitungan dengan dasar tarif tertentu. Terkadang jumlah kewajiban belum jelas tetapi sudah jelas harus dibayar, maka pada tanggal neraca dilakukan perhitungan jumlah kewajiban dengan cara taksiran.
Taksiran utang dapat dikelompokkan sebagai utang jangka pendek atau utang jangka panjang, tergantung saat pelunasannya.
Beberapa taksiran utang jangka pendek dalam neraca adalah:
1. Taksiran utang pajak penghasilan
2. Taksiran utang hadiah yang beredar
3. Taksiran utang garansi
4. Taksiran utang pensiun
TAKSIRAN UTANG PAJAK PENGHASILAN
Setelah laba diketahui pada akhir periode, diperlukan taksiran besarnya PPh yang akan menjadi beban tahun yang bersangkutan (tarif pajak berlaku x laba) dan mencatat jurnal:
TAKSIRAN UTANG HADIAH YANG BEREDAR
Hadiah atas pembelian barang tertentu merupakan biaya untuk periode di mana penjualan barang tersebut terjadi.
• Bila hadiah tersebut habis waktunya pada akhir periode, makatidak perlu membuat jurnal penyesuaian
• Bila jangka waktu pengambilan hadiah melampaui suatu periode akuntansi, maka pada akhir tahun dibuat jurnal penyesuaian:
Jumlah utang hadiah yang beredar dihitung dengan cara taksiran dari jumlah penjualan
TAKSIRAN UTANG GARANSI
Jika barang terjual disertai garansi untuk perbaikan, maka pada akhir periode dihitung taksiran jumlah biaya yang akan terjadi dan dicatat
TAKSIRAN UTANG PENSIUN
Biaya pensiun yang dibayarkan selama masa hidup karyawan akan dibebankan sebagai biaya ke periode di mana karyawan tersebut bekerja. Jumlah pensiun yang dibayarkan ditaksir berdasarkan jumlah karyawan, umur, dan jangka waktu pembayaran pensiun kemudian dibagi dengan taksiran jangka waktu bekerja karyawan tersebut.
UTANG-UTANG BERSYARAT/CONTINGENT LIABILITIES
Merupakan utang-utang yang sampai pada tanggal neraca masih belum pasti apakah akan menjadi kewajiban atau tidak
• Jika kewajiban membayar utang pasti timbul (walau jumlah belum pasti), maka utang ini termasuk taksiran utang
• Jika kewajiban membayar utang belum pasti (jumlah sudah pasti atau belum pasti), maka utang ini termasuk utang-utang bersyarat
Perbedaan antara taksiran utang dan utang-utang bersyarat adalah kepastian timbulnya kewajiban membayar
Yang termasuk utang-utang bersyarat adalah
1. Piutang wesel didiskontokan dan piutang dijaminkan
2. Endorsemen bersyarat atas wesel-wesel
3. Sengketa hukum
4. Tambahan pajak yang belum jelas kepastiannya
5. Jaminan terhadap utang anak perusahaan
Garansi terhadap penurunan harga barang-barang yang dijual
Menurut FASB, hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang yang mungkin timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat ransaksi masa lalu. Menurut IAI, kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi ( Ghozali dan Chairiri, 2007).
Menurut Munawir (2004) hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor.
Hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Dalam pengambilan keputusan akan penggunaan hutang ini harus mempertimbangkan besarnya biaya tetap yang muncul dari hutang berupa bunga yang akan menyebabkan semakin meningkatnya leverage keuangan dan semakin tidak pastinya tingkat pengembalian bagi para pemegang saham biasa.
HUTANG JANGKA PENDEK
Hutang jangka pendek adalah hutang perusahaan kepada pihak ketiga yang harus dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun.
HUTANG JANGKA PENDEK YANG SUDAH PASTI
Utang jangka pendek dikatakan sudah pasti bila memenuhi dua syarat:
1. Kewajiban untuk membayar sudah pasti, artinya sudah terjadi transaksi yang menimbulkan kewajiban membayar
2. Jumlah yang harus dibayar sudah pasti.
Yang termasuk utang jangka pendek adalah
a. Utang dagang dan utang wesel
b. Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam periode itu
c. Utang dividen
d. Uang muka dan jaminan yang dapat diminta kembali
e. Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga
f. Utang biaya
g. Utang bonus
h. Utang gaji dan upah
i. Pendapatan yang diterima dimuka
a. Utang Dagang & Utang Wesel
• Timbul dari pembelian barang atau jasa dan dari pinjaman jangka pendek
• Pencatatan utang memperhitungkan barang yang dibeli yang masih dalam perjalanan dengan mempertimbangkan syarat pengirimannya
b. Utang Jangka Panjang yang sudah jatuh tempo dalam periode itu
Seluruh atau bagian dari utang obligasi dan utang-utang jangka panjang lainnya yang akan dilunasi kurang dari satu tahun dilaporkan sebagai utang jangka pendek. Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam periode tersebut tetap diakui sebagai utang jangka panjang apabila:
1. akan dilunasi dengan dana pelunasan atau dari uang penjualan obligasi baru; atau
2. akan ditukar dengan saham
c. Utang Deviden
Utang dividen yang termasuk dalam utang jangka pendek adalah:
1. Dividen yang dibagikan dalam bentuk kas atau aktiva (jika belum dibayar) yang segera akan dilunasi
2. Utang dividen skrip yang segera akan dilunasi
• Dividen untuk saham prioritas, walaupun jumlahnya sudah pasti, tetapi sebelum tanggal pengumuman belum merupakan utang
• Dividen yang dibagi dalm bentuk saham merupakan elemen modal
d. Uang muka & jaminan yang dapat diminta kembali
Termasuk utang jangka pendek adalah:
1. pembayaran dimuka dari pembeli yang sebelum barang-barang tersebut diserahkan kepada pembeli
2. Jaminan dari pelanggan dan dapat ditarik kembali sewaktu-waktu
Jika jaminan itu akan disimpan dalam perusahaan untuk jangka waktu yang lama, maka termasuk kelompok utang jangka panjang.
e. Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga
Terkadang perusahaan menjadi pihak yang mengumpulkan uang dari langganan/pegawai yang nantinya diserahkan kepada pihak lain. Pengumpulan dana ini dapat dilakukan dengan cara pemotongan upah pegawai atau membebani pembeli dengan jumlah tertentu.
f. Utang Biaya (Biaya yang masih harus dibayar)
Merupakan utang yang timbul dari pengakuan akuntansi terhadap biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dibayar, seperti utang yang timbul dari gaji dan upah, bonus, dan biaya sewa.
g. Utang Bonus
Bonus yang diberikan kepada karyawan dapat dihitung berdasarkan:
1. Penjualan atau laba, dapat dengan cara:
a. bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh
b. bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi bonus
c. bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan PPh.
2. Perjanjian, misalnya kelebihan penjualan di atas jumlah tertentu.
h. Utang Gaji & Upah
Perhitungan jumlah yang masih akan dibayar untuk gaji dan upah, bunga, sewa, dan lainnya berdasarkan waktu terjadinya biaya tersebut.
TAKSIRAN UTANG
Biasanya jumlah kewajiban dari utang sudah dapat ditentukan dari kontrak atau dari perhitungan dengan dasar tarif tertentu. Terkadang jumlah kewajiban belum jelas tetapi sudah jelas harus dibayar, maka pada tanggal neraca dilakukan perhitungan jumlah kewajiban dengan cara taksiran.
Taksiran utang dapat dikelompokkan sebagai utang jangka pendek atau utang jangka panjang, tergantung saat pelunasannya.
Beberapa taksiran utang jangka pendek dalam neraca adalah:
1. Taksiran utang pajak penghasilan
2. Taksiran utang hadiah yang beredar
3. Taksiran utang garansi
4. Taksiran utang pensiun
TAKSIRAN UTANG PAJAK PENGHASILAN
Setelah laba diketahui pada akhir periode, diperlukan taksiran besarnya PPh yang akan menjadi beban tahun yang bersangkutan (tarif pajak berlaku x laba) dan mencatat jurnal:
TAKSIRAN UTANG HADIAH YANG BEREDAR
Hadiah atas pembelian barang tertentu merupakan biaya untuk periode di mana penjualan barang tersebut terjadi.
• Bila hadiah tersebut habis waktunya pada akhir periode, makatidak perlu membuat jurnal penyesuaian
• Bila jangka waktu pengambilan hadiah melampaui suatu periode akuntansi, maka pada akhir tahun dibuat jurnal penyesuaian:
Jumlah utang hadiah yang beredar dihitung dengan cara taksiran dari jumlah penjualan
TAKSIRAN UTANG GARANSI
Jika barang terjual disertai garansi untuk perbaikan, maka pada akhir periode dihitung taksiran jumlah biaya yang akan terjadi dan dicatat
TAKSIRAN UTANG PENSIUN
Biaya pensiun yang dibayarkan selama masa hidup karyawan akan dibebankan sebagai biaya ke periode di mana karyawan tersebut bekerja. Jumlah pensiun yang dibayarkan ditaksir berdasarkan jumlah karyawan, umur, dan jangka waktu pembayaran pensiun kemudian dibagi dengan taksiran jangka waktu bekerja karyawan tersebut.
UTANG-UTANG BERSYARAT/CONTINGENT LIABILITIES
Merupakan utang-utang yang sampai pada tanggal neraca masih belum pasti apakah akan menjadi kewajiban atau tidak
• Jika kewajiban membayar utang pasti timbul (walau jumlah belum pasti), maka utang ini termasuk taksiran utang
• Jika kewajiban membayar utang belum pasti (jumlah sudah pasti atau belum pasti), maka utang ini termasuk utang-utang bersyarat
Perbedaan antara taksiran utang dan utang-utang bersyarat adalah kepastian timbulnya kewajiban membayar
Yang termasuk utang-utang bersyarat adalah
1. Piutang wesel didiskontokan dan piutang dijaminkan
2. Endorsemen bersyarat atas wesel-wesel
3. Sengketa hukum
4. Tambahan pajak yang belum jelas kepastiannya
5. Jaminan terhadap utang anak perusahaan
Garansi terhadap penurunan harga barang-barang yang dijual
Play the BEST Asian Casino Site! | CholegaCasino
BalasHapusPlay septcasino now top Asian online casino games including slot, blackjack, 제왕카지노 roulette, slots and so much more! Our 카지노사이트 casino is the place to play the latest online