Minggu, 09 April 2017

Perilaku Organisasi




BAB 1
A.   PENGERTIAN PRILAKU ORGANISASI
¡  Perilaku organisasi (Organizational Behavior) adl. bidang ilmu yang mempelajari interaksi manusia dalam organisasi dan dampaknya pada kinerja organisasi
¡  Organizational Behavior  adalah bidang studi  yang mengkaji dampak perorangan , kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi untuk memperbaiki ke efektifan organisasi
¡  Luthans, (2005:20)
§  Perilaku organisasi dapat didefinisikan sebagai pema-haman, prediksi, dan manajemen perilaku manusia dalam organisasi.
B.   TUJUAN MEMPELAJARI PERILAKU ORGANISASI
      Memahami perilaku dalam organisasi
      Meramalkan kejadian-kejadian dalam organisasi
      Mengendalikan perilaku.
C.   LINGKUNGAN ORGANISASI
Menurut Lindsay & Patrick :
      Sudut pandang lingkungan eksternal, merupakan suatu variabel yang mempunyai dimensi yang sangat banyak dan bervariasi, dilihat dari karakteristik teknologi dan perilaku masyarakat
Sudut pandang lingkungan internal  menyangkut variabel perilaku anggota organisasi atau karyawan , kondisi tempat kerja, fasilitas dan aturan-aturan yang berlaku dalam organisasi
D.   PENGEMBANGAN PERILAKU ORGANISASI
Ada 3 Pendekatan Yang Digunakan Untuk Mendapatkan Pengetahuan Tentang Organisasi
1.     Sejarah Masyarakat Dan Lembaga Lain
2.     Pengalaman Para Praktisi Ahli
3.     Ilmu Pengetahuan
E.   KONSEP PERILAKU ORGANISASI
Hakikat orang :
      Perbedaan – perbedaan individu
      Manusia seutuhnya
      Perilaku yang termotivasi
      Nilai seseorang (martabat manusia)
Hakikat organisasi :
      Sistem sosial
      Saling adanya kepentingan

BAB 2
MANFAAT ORGANISASI DICIPTAKAN

1.     Individu dan Organisasi
Persyaratan pokok membentuk organisasi :
§  Kebutuhan-kebutuhan personal
§  Kontribusi personal
§  Tempat organisasi akan dibentuk
§  Keterkaitan orang, kontribusi personal dan tempat organisasi
2.     Tujuan pada Setiap Tingkatan
Penetapan tujuan memperhatikan faktor sbb:
         Anggota
         Pimpinan
         Struktural
         Masyarakat
3.     Pembagian Tugas Kerja berdasarkan  bagian
         Departemen marketing
         Departemen produksi
         Departemen personalia
         Departemen keuangan
4.     Ramalan Masa Depan

         Permintaan akan kegiatan tertentu
         Kondisi Organisasi
         Peraturan yang ada
         Kebutuhan akan kegiatan tertentu
         Sikap / Respon Lingkungan Eksternal
         Teknik peramalan


5.     Proses Peramalan
         Menentukan secara jelas tentang tujuan peramalan
         Menetapkan kurun waktu peramalan dalam kaitannya dengan informasi yang diperlukan untuk peramalan
         Memilih pendekatan peramalan yang akan dilakukan berdasarkan tujuan ramalan dan periode yang akan diramalkan
         Mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan sesuai pilihan teknik peramalan
         Membuat ramalan dan evaluasi untuk mencari kelemahan-kelemahan, seperti sumber error, tingkat kepastiannya atau kenyataannya, dan perlu atau tidaknya diadakan revisi

6.     Teknik Peramalan
         Ramalan kualitatif
          memerlukan adanya pengumpulan informasi dan pendapat dari orang-orang yang telah banyak berpengalaman
         Ramalan kuantitatif ( Time Series)
          Model rangkaian waktu yang digunakan untuk peramalan permintaan konsumen terhadap suatu produk.


a.     Ramalan kualitatif
         Metode delfi
          Digunakan untuk meramalkan penjualan jangka panjang atau penjualan atas produk baru, dengan cara mengumpulkan informasi dan pendapat para ahli atau pelanggan yang potensial
         Metode riset pasar
          digunakan berdasarkan data tentang masalah pasar untuk mendapatkan model tingkah laku konsumen. Umumnya data yang diperlukan tentang jumlah penduduk, distribusi pendapatan dan penjualan produk. Cara yang dilakukan biasanya melalui angket, sedangkan kegunaannya untuk menyediakan data statistik untuk peramalan jangka panjang
7.     Time series
         Ramalan permintaan akhir
Ft      :         ramalan penjualan periode t
A (t-1)         :         penjualan nyata pada periode sebelumnya

         Rata-rata hitung
Ft      :         ramalan penjualan periode t
A t     :         permintaan real pada periode t
n        :         jumlah periode yang dievaluasi
         Rata-rata bergerak sederhana
Ft      :         ramalan penjualan periode t
A t ±1         :         permintaan real pada periode t
n        :         jumlah periode yang dievaluasi
         Rata-rata bergerak tertimbang
           
Ct = koefisien penimbang tiap periode dengan
    besaran : 0<Ct<1,0....
         Exponential smoothing
         
Ft      :         ramalan permintaan pada periode t
Ft-1   :         ramalan permintaan untuk periode sebelum t
          :         koefisien  (0<·<1)
At-1 :         penjualan nyata pada periode sebelumnya
# Seandainya ramalan penjualan suatu produk bulan april 2013 sebanyak 120 unit, real mei sebanyak 150 unit, penjualan real pada bulan april 2013 = 100 unit, dan dari pengalaman tersebut koefisien pemulus = 0,8.
A. Ramalan penjualan bulan mei 2013?
B. Ramalan penjualan bulan juni 2013?



BAB 3
DASAR-DASAR PERILAKU ORGANISASI

A.   KARAKTERISTIK INDIVIDU
1. Kemampuan
  Skill, keterampilan seseorang yang berkaitan dengan kapasitasnya dalam menyelesaikan tugas secara cepat dan tepat
  Ability, kemampuan yang berkaitan dengan kinerja seseorang
2. Kepribadian (personality)
          adalah gambaran profil seseorang atau kombinasi dari karakteristik dan keunikan seseorang secara alami dan interaksi dengan yang lainnya

B.   HUBUNGAN ANTARA  TIPE KEPRIBADIAN DAN JABATAN
  Realistic, tipe yang membedakan orang  berdasarkan aktivitas fisik yg membutuhkan keterampilan, kekuatan dan kordinasi.
  Investigative, tipe yang membedakan orang berdasarkan aktivitasnya, lebih banyak berfikir, mengelola dan pemahaman masalah.
  Social, tipe yang membedakan orang berdasarkan  keinginan membantu dan mengembangkan orang lain
  Conventional, tipe yg membedakan orang berdasarkan regulasi peraturan dan pemesanan.
  Enterpricing, tipe yg membedakan orang berdasarkan dengan kata-kata / mempengaruhi.
  Artistic, tipe yang membedakan orang berdasarkan keragu-raguan dan tidak mau aktivitas yang sistematis

C.   THE BIG FIVE MODEL OF PERSONALITY
      Orang yang suka bercerita (extraversion)
      Orang yang menyenangkan (agreeableness)
      Orang yang teliti (conscentiousness)
      Orang yang memiliki emosi stabil (emotional stability)
      Orang yang belajar dari pengalaman (opennes to experience) `

D.   NILAI DAN SIKAP
1. Nilai
Hasil dari kemanfaatan suatu objeksetelah dilakukan proses pengelolaan dan pengembangan sehingga menimbulkan manfaat materi dan nonmaterial
2. Sikap
Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari untuk memberi respons secara positif atau negatif terhadap orang, objek, dan situasi yang berhubungan dengannya
E.   EMOSI
      Emosi dapat menggambarkan suasana hati seseorang (moods) yang berproses selaras dengan fungsi afeksi seseorang
Emosi anggota merupakan kondisi stimulus seorang anggota dalam organisasi ketika melakukan  tugas organisasi sesuai dengan selera emosinya untuk melakukan interaksi antar anggota yang berkaitan dengan tugas pekerjaannya
a. DIMENSI EMOSI
1.       Keragaman (Variety)
          pondasi yang mendasari emosi secara umum, yaitu amarah, rasa takut, sedih, senang.
2.       Intensitas (Intensity)
          Respon emosi yang berbeda-beda dari stimulus yang disesuaikan dengan emosi yang dibutuhkan dalam pekerjaan
3.       Durasi dan Frekuensi (Duration and Frequency)
          Emosi yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat kesulitan dan kemudahan pelaksanaan tugas dan jangka waktu pelaksanaan tugas tersebut
Batasan-batasan emosi
      Pengaruh organisasi
      Pengaruh budaya
F.    KEPUASAN KERJA
Kepuasan kerja anggota dalam suatu kelompok kerja digambarkan sebagai tingkat produktivitas kerja anggota, tingkat kehadiran dan turn over rate dalam suatu organisasi.
G.  PEMBELAJARAN
Suatu sikap atau perilaku yang relatif pemanen untuk melakukan perubahan sebagai hasil akhir dari  pengalaman individu
Teori pembelajaran :
  Operant conditioning (skinner) : “kondisilah yg membuat perilaku orang mau belajar untuk memperoleh imbalan atas prestasi atau kegagalan atas kesalahannya”
  Classical conditioning (pavlov) : “apabila kondisi tidak ada stimulus, maka tidak akan terdapat respons”
  Social learning theory (robbin) : “orang atau masyarakat akan melakukan pembelajaran  melalui pengamatan dan pengalaman secara langsung tentang terjadinya suatu masalah”
H.  PEMBELAJARAN ORGANISASI
Merupakan proses pengembangan performa karyawan di dalam organisasi, yang secara langsung meningkatkan kapasitasnya untuk mengatasi setiap tantangan dan perubahan.
      Pembelajaran rangkaian tunggal
          Melakukan perbaikan terhadap kesalahan yang terjadi setelah pelaksanaan pekerjaan selesai berdasarkan rutinitas dan kebijakan yang ditetapkan
      Pembelajaran rangkaian ganda
          Melakukan perbaikan, mengubah dan memodifikasi kembali sasaran, kebijakan, standar rutinitas kerja organisasi



I.      PEMBELAJARAN
 TRADISIONAL VS ORGANISASIONAL


STRUKTUR VERTIKAL
  Sedikit kelompok, gugus tugas, proyek manajer
  Komunikasi vertikal dan sistem pelaporan
  Sentralisasi
  Tugas khusus
  Budaya kaku

STRUKTUR HORIZONTAL
  Kelompok horizontal, gugus tugas, manajemen proyek
  Keterbukaan informasi, komunikasi horizontal, tatap muka
  Desentralisasi
  Pemberdayaan karyawan
  Budaya yang beradaptasi


BAB 4
PERILAKU KELOMPOK

A.   KELOMPOK DIPANDANG DARI SEGI PERSEPSI
Kelompok dipandang dari segi persepsi anggota didefinisikan sebagai sejumlah orang yang melakukan interaksi dengan yang lain dalam suatu pertemuan tatap muka, dalam pertemuan tersebut tiap-tiap anggota menerima suatu kesan atau persepsi mengenai anggota lain yang sangat berbeda, sehingga dapat segera memberikan reaksi kepada anggota lainnya sebagai individu
B.   KELOMPOK DIPANDANG DARI SEGI ORGANISASI
1.     Kelompok pemecahan masalah
2.     Kelompok pengelola
3.     Kelompok lintas fungsional
4.     Kelompok teknologi komputer
C.   KELOMPOK DIPANDANG DARI SEGI MOTIVASI
Dari segi motivasi didefinisikan bahwa kelompok sebagai suatu kumpulan individu yang eksistensinya adalah sebagai kumpulan yang sangat bermanfaat bagi para individu yang disebabkan oleh adanya dorongan dari dalam diri individu untuk berinteraksi dalam kelompok
D.   KELOMPOK DIPANDANG DARI SEGI INTERAKSI
Segi interaksi menekankan pada interaksi inpersonal, yang didefinisikan bahwa kelompok adalah sejumlah orang yang saling berkomunikasi antara yang satu dengan yang lainnya dan dilakukan sepanjang waktu dengan jumlah yang cukup sedikit sehingga tiap orang mampu berkomunikasi dengan semua orang, tidak melewati orang lain atau orang kedua, tetapi dengan tatap muka.
E.   CIRI-CIRI PENTING DARI KELOMPOK (dipandang dari segi interaksi)
      Mempunyai motivasi untuk bergabung
      Mengenal kelompok sebagai satu unit yang terpadu dari orang-orang yang slaing berinteraksi
      Memberi sumbangan dalam jumlah yang berbeda-beda kepada proses kelompok
      Mencapai kesepakatan dan mempunyai perbedaan, dan
      Pendapat lewat berbagai macam interaksi
F.    CIRI-CIRI KELOMPOK
      Struktur
      Hierarki status
      Peran
      Norma dan peraturan
      Kepemimpinan
      Kesatupaduan
G.  JENIS-JENIS KELOMPOK
1.       Kelompok formal
      Kelompok komando
      Kelompok tugas
2.       Kelompok informal
      kelompok kepentingan
      Kelompok persahabatan
H.  ALASAN MEMBENTUK SUATU KELOMPOK
      Kelompk Pemuas Kebutuhan
      Kelompok Keamanan
      Kelompok Sosial
      Kelompok Penghargaan
      Kelompok Kedekatan  dan Daya Tarik
I.      TAHAP PENGEMBANGAN KELOMPOK
      Saling menerima
      Komunikasi dan pengambilan keputusan
      Motivasi dan produktivitas
      Pengendalian dan organisasi
J.     HUBUNGAN INDIVIDU DENGAN KELOMPOK
1.     Organisasi dan anda
2.     Individu dan tuntutannya
      Kebutuhan biologis
      Kebutuhan sosial
K.  KERAGAMAN PERBEDAAN INDIVIDU
      Perbedaan Demografi
      Perbedaan Perilaku
      Perbedaan Gender
L.   INDIVIDU DAN ORGANISASI
Suatu organisasi yang berhasil adalah yang dapat mencapai tujuan sementara dan membantu anggotanya mencapai tujuan mereka. Suatu organisasi yang responsif dapat menarik orang-orang yang berbakat dan mendayagunakan kemampuannya secara tetap dalam organisasi.
Dengan kata lain, kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan anggotanya juga berarti memenuhi kebutuhan organisasi itu sendiri. Filosofinya, “Tidak akan ada karyawan yang tidak sejahtera di dalam suatu organisasi yang berkembang pesat”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar